Pages

16 Feb 2008

Takluk

Dear, blog... Kali ini aku benar-benar termakan amarah... Aku sampai lupa apa yang dulu pernah kukatakan pada orang lain tentang sabar. Aku lupa segalanya, aku benar-benar murka kali ini.
Blog, kamu tahu kan bahwa manusia itu bisa lelah dan bosan ? Kau juga tahu bahwasanya kesabaran manusia itu terbatas. Dan itu kali ini benar-benar menimpaku. Aku takkan bisa lagi menahan amarahku, blog.
Tapi aku tahu, seandainya kutumpahkan amarahku ini niscaya akan timbul masalah baru bagiku. Dan aku tahu, blog. Bahwa seandainya aku bisa menahan amarahku ini aku akan mendapatkan sebuah kepuasan baru.
Tapi aku manusia biasa, blog. Aku hanya seorang pemuda yang belum mempunyai kestabilan emosional. Ingin rasanya aku menafikan sesuatu, tapi aku masih punya hati nurani, blog. Kini, biarlah aku yang menafikan wujudku. Biarlah aku yang pergi sementara dan kembali lagi dengan senyuman yang lebar, blog.
Aku mencoba mengerti sedikit tentang perasaan. Dan aku berusaha merealisasikan apa yang aku ucapkan, blog. Walau kutahu, itu mungkin takkan merubah segalanya. Termasuk apa yang sekarang aku tidak suka.
Biarlah, biarlah aku yang mengalah. Aku akan tiadakan wujudku. Aku akan ikuti bagai air yang mengalir di labyrin kehidupan walau kusendiri tak tahu apakah aku akan sampai di hilir atau bahkan kembali kemuara.
Blog, aku benar-benar marah besar. Dan aku tak mau termakan syetan.
Blog, aku gak mau kehilangan apa yang telah aku dapat dan aku juga takkan mau melupakan yang aku cari.
Blog, temani aku tidur malam ini. Sesungguhnya lelah tlah hilangkan semua akalku. Dan lumpuhkan semua sendi otakku. Taklukkan sadarku.
Blog, sabarkan aku...

Kemarahan Besar

No comments: