Pages

7 Jun 2009

setetes kebahagiaan, hilang, tunduk pada kesepian, diri ini melayang


pelan pelan aku menuliskan keindahan.
agar tak hilang dari keindahannya itu,
setetes kebahagiaan

tatkalah jatuh, hampa sudah
kantung kebijaksanaan
yang ada,
hilang

dalam sunyi yang luas,
bertekuk lutut aku
setengah menangis,
tunduk pada kesepian

salju tolong beri aku hujan
sampai ketika peluh datang,
diri ini telah melayang.

sumber gambar: http://abuthalhah.files.wordpress.com/2009/02/sendirian-di-laut.jpg

2 Jun 2009

Ketakutan seorang pemimpin.


Pada zaman dahulu. Ada seorang Raja bernama Namrud. Dia begitu berkuasa, sampai-sampai mengaku bahwa dirinya adalah tuhan. Dengan kekuasannya dia bisa mengatur peredaran rezeki bagi orang-orang. Dengan kekuasaannya dia bisa memutuskan seseorang untuk tetap hidup atau malah mati. Semua rakyat tunduk padanya tak seorang pun yang berani dengannya. Tapi, di balik itu semua. Saat semua orang takut padanya, dirinya sendiri malah terus diburu oleh mimpi buruk tentang lahirnya seorang bayi yang kelak akan merenggut kekuasaannya. Bayi itu Ibrahim as.

Begitu pula dalam kisah Nabi Musa as. Para penguasa yang mempunyai kekuasaan, yang menganggap dirinya seolah-olah memegang takdir bagi orang lain. Justru cenderung lebih banyak merasakan ketakutan kepada hal-hal kecil. Mereka seolah-olah diburu dan dihantui oleh sesuatu yang biasa. Dirongrong oleh jatuhnya kekuasaaan dan hilangnya kedigdayaan.

Beberapa akhir ini, negeri seribu menara kedatangan seorang pemimpin dari negeri lain. Seorang pemimpin yang mengklaim bahwa negaranya adalah polisi dunia. Dalam rangka kunjungan kenegaraan dan pertemuan-pertemuan kenegaraan.
Kunjungan itu sendiri sebetulnya merupakan kunjungan diplomatis biasa, layaknya kunjungan Presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ke Korea Selatan akhir-akhir ini. Tapi, ada beberapa hal yang luar biasa kali ini.

Bertepatan dengan waktu kunjungan tersebut, telah tercatat beberapa mahasiswa asing khususnya yang berasal dari Timur dan Tenggara Asia telah ditangkap. Padahal mereka selama ini telah terdaftar resmi sebagai mahasiswa Universitas Al-Azhar dan telah melengkapi kewajiban-kewajiban fiskal dan visa. Apa salah mereka? Pemimpin negara lain datang ke sini, ko malah mereka yang ditangkap?

Pihak keamanan dalam negeri ini sendiri berdalih bahwa tindakan penangkapan itu bukan lain merupakan tindakan jaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal yang tidak diinginkan bagaimana? Kami datang ke sini untuk belajar, apalagi sekarang adalah musim ujian termin kedua. Apakah karena klaim teroris bagi kami yang belajar kitab Suci Al-Quran, bagi kami yang berjenggot, bagi kami yang ke mesjid?

Dari fenomena Namrud dan Fir'aun hingga ke pemimpin negara Sam ini. Telah dibuktikan bahwa, ternyata kekuasaan dan pemerintahan tak menjamin seseorang bisa tenang. Ia selalu diburu-buru dan ditakut-takuti oleh hal-hal yang kecil. Bisa jadi, sesuatu yang kecil tersebut justru menjadi sangat berbahaya bagi pemimpin-pemimpin besar yang dzalim. Bebaskanlah saudara-saudara kami ! Bebaskanlah teman-teman kami Azhariy !

Ya Allah, berikanlah kami pemimpin-pemimpin yang baik dan perbaikilah pemimpin-pemimpin kami. Berikanlah kami rakyat-rakyat yang baik dan perbaikilah rakyat-rakyat kami. Amien.