28 Feb 2008
Ayat-ayat Cinta Di Bajak !!!
Saya pikir, setelah materi film sebanyak 7 Rheel dibawa dari India menuju Jakarta, saya bisa sujud syukur dan berseru 'akhirnya film ini selesai juga.’ Sejauh yang saya bayangkan, tidak akan ada lagi persoalan besar yang menghadang. Tapi tidak sangka, hasil film ketika diperbanyak di lab Jakarta, hasilnya scratch, seperti nonton film ‘Janur Kuning’. Dua lab Film yang ada di Jakarta (yang ternyata satu-satunya lab di Negeri ini) tidak bisa menanggulangi persoalan itu. Belum lengkap seminggu ada di Jakarta, 7 Rheel Film Ayat-Ayat Cinta diterbangkan di Bangkok untuk diperbanyak sekaligus diberi Subtitle. Lagi-lagi kita kejar-kejaran dengan waktu karena paling tidak film harus sudah jadi tanggal 18 Februari untuk Gala Premiere di Plaza Senayan-Jakarta.
Di Bangkok, persoalan scratch terselesaikan dengan baik dengan cara melakukan duplicate negative film tersebut. Akhirnya, 70 copy film Ayat-Ayat Cinta terselesaikan dalam waktu satu minggu. Pada saat dilakukan pengiriman melalui bandara Swarnabhumi-bangkok, kita terganjal maskapai penerbangan Garuda. 70 Copy tidak boleh di bawa, harus melalui Kargo. Padahal beberapa producer pernah melakukan itu sebelumnya dalam airlines yang sama. Kita sempat berdebat panjang di depan counter check in. Akhirnya hanya 10 copy saja yang bisa kebawa, sisanya harus lewat Kargo. 4 orang yang semula menyertai saya membawa 70 copy tersebut akhirnya harus tinggal di Bangkok untuk mengurus pengiriman lewat Kargo. Saya semakin was-was karena isyu birokrasi di lembaga Bea Cukai bandara terkenal rumit dan banyak preman. Salah-salah film AAC terganjal di Bea Cukai.
Pada saat saya melakukan pengecekan ulang atas 10 Copy untuk keperluan Gala Premiere di Plaza Senayan, saya mendapatkan sms dari teman saya kalau AAC sudah ada bajakannya. Saya kaget, karena belum pernah sepanjang sejarah saya membuat film, pembajak membajak film Nasional. Saya punya kenalan pengusaha dvd bajakan di Glodok yang bahkan pernah bilang ‘Kita tidak membajak film-film Indonesia. Kasihanlah, film Indonesia kan lagi tumbuh. Sayang kalau dibajak. Film Amerika aja yang kita bajak. Mereka kan udah kaya.’ Saya tersenyum dalam hati. Moralitas kadang muncul tanpa kita duga dari jenis manusia seperti apa.
Persoalan moralitas dan manusia itu kemudian yang membawa saya menelusuri kebenaran berita pembajakan film AAC. Manusia seperti apa yang tega melakukannya? Moralitas seperti apa yang dia anut, kalau manusia kelas pembajak glodok (yang menyikapi bajakan sebagai bisnisnya) saja bisa menerapkan ukuran nilai atas produk yang dia bajak.
‘Saya sangat menyesal mendengar itu, Mas. Kini di Malang sedang geger’ begitu bunyi sms dari teman saya di Malang. Seperti sebuah bola salju yang tergulir, sms-sms lain datang dari Surabaya, Makasar, Jogja. Mereka tidak sekedar mengabarkan, tapi memberikan analisa detil gambar, suara dan hasil edit atas film bajakan AAC. Bahkan ada yang bilang kalau hasil bajakan tersebut sudah di komentari di internet. Subhanalloh!
Saya cuma bisa diam. Hati saya bergolak. Bukan karena film saya di bajak yang kemudian keuntungan yang saya terima sedikit. (Ah, lagi-lagi kalau kita bicara materi tidak akan ada habisnya). Mari kita membebaskan diri dari kecenderungan menilai pembajakan dari unsur materi. Hal paling besar dari pengaruh bajakan adalah: Penonton tidak dididik menghargai kualitas terbaik dari sutradara. Film Ayat-Ayat Cinta, sekalipun di bajakan bisa diikuti jalan ceritanya, tapi bukan kualitas terakhir dari sutradara-producer dan kru serta pemain. Artinya belum ada music yang layak (Masih musik kasar yang diambil dari film Schindler list, Kamasutra, Pasion of Christ, dsb), belum ada tata suara yang mendukung seperti suara Ustadz Jefri melantunkan ayat dan doa, suara Fahri di masjid Al Azhar saat Talaqi masih suara cewek, suara-suara atmosfer lalu lintas di Kairo juga belum masuk. Pendeknya, hasil dari bajakan tersebut belum layak untuk menjadi bahan apresiasi penonton. Jika sudah begitu, apakah penonton juga layak menilai sebuah produk yang memang belum layak untuk di apresiasi?
Kabarnya, saya mendengar justru yang mengkonsumsi AAC bajakan kebanyakan umat muslim pecinta novel AAC. Semoga berita itu tidak benar. Tapi terlepas dari semua itu, saya menyayangkan sikap siapapun yang terlibat, baik membajak maupun mengkonsumsi bajakan tersebut. Apalagi melakukan penilaian atas dasar film bajakan tersebut yang kemudian menghasut, mencerca dan menjelek-jelekkan filmnya dan calon penonton yang mau menonton di bioskop. Saya hanya bisa berharap kepada Alloh untuk memaafkan orang-orang yang melakukan itu. Bagi yang tidak melakukannya, saya ucapkan terima kasih yang paling dalam. Kepadanya, saya hanya berharap doa untuk saya tetap sabar dan tidak terpengaruh.
Jujur, sekali lagi bukan materi yang saya kejar. Lebih dari itu, film ini telah membuat saya mencintai lebih dalam agama Islam, karena keindahan Quran yang menekankan kesabaran dan keikhlasan umatnya.
Robbana Afrigh alaina Sabran, Wa tsabit Aghdamana wan surna 'alalqoumil kafiriin
Diambil dari Blognya Mas Hanung
26 Feb 2008
Hehehehehe....
Membuat aliran darahku ikut naik
"Lihat cara dia berjalan oh mengagumkan...oh mengagumkan..."
"Ikuti jalan fikirannya oh mengesankan... oh mengesankan..."
(Sheila On 7 :Karna Aku setia)
Objek itu adalah orang yang selama ini aku rindukan untuk bertemu dengannya
Yang selalu aku bawa dalam mimpiku
Yang selalu aku cintai dari dalam hatiku yang tulus
Yang selalu kuharapkan dia sudi berkata padaku dan hapuskan rinduku
Karena aku pasti mengagumi dengan hati
Disetiap jengkal indahnya
Disetiap jengkal mulianya
(Sheila On 7 lagi...)
Dialah Muhammad Putra Abdullah
Rasulku yang dikirim untukku dan untuk alam seluruhnya
Cela blogku !!!
Menyedihkankah apabila kreatifitas dibalut dalam
sebuah keakraban ?
Salahkah aku bersendu sedan di sini ?
Salahkah bila aku curhat di blogku sendiri ?
Tidak kreatifkah aku saat yang kuukir disini
hanya ceritaku ?
Apa aku lebih buruk dari orang yang hanya bisa
copy paste tanpa menyertakan sumber aslinya ?
Salahkah aku pabila yang kutulis disini hanya
catatan hidupku ?
Tidak kreatifkah aku saat yang kuukir disini
hanya curhat hatiku ?
Enyahlah kau wahai pencela !
Kau yang hanya bisa merusak dan mengganggu hidup
dan kedamaian.
Semua nasehat yang kau berikan hanya akan membuat
hidupku menjadi dingin dan diam seperti bumi.
Tidakkah kau perhatikan ?
Nyebelin ini adalah catatan seorang jejaka. Dan
bukan ajang buat penulisan ilmiyah ?
Apakah kau lebih kreatif dariku saat aku hanya
bergelut di duniaku dan kau diduniamu ???
Kita lihat dunia, dan celaanmu !
Karena celaan demi celaan sepertimulah yang
sekarang mewarnai dunia yang tak lagi damai
karenanya.
Ingat ini blogku dan blog semua orang yang
menyukai untuk bisa meresapi dunia.
Tanpa hadirmu disini, aku takkan mati.
Dan blogku akan tetap hidup bersamaku.
25 Feb 2008
Teriakanku !!!
Kini, tak dapat kutemui eksotisme pelosok Heliopolis
Hangatnya hari di gurun Tagammu Awwal
dan Indahnya tatanan kota di Rabea Adawea
Yang ada sekarang hanya ketakutan yang merongrong dari Bawwabat dan Ashir.
Yang kutakutkan kini terjadi
Fenomena tragis itu kini benar-benar terjadi
Tak ada rasa aman
Tak bisa kubeli rasa aman
Aku mencoba keluar dari keadaan hipokrit ini
Tapi aku tak mau dibilang munafik
Aku hanya berjuang untuk bisa meramaikan ajang
Survivor dalam pentas kehidupan
Tapi aku terlalu lemah
Kini Cleopatra pun menangis
Meratap malu
Tak tahu apa yang akan dipertanggung jawabkannya kepada
Ibu Pertiwi dan anak-anaknya
Atas perlakuan semena-mena anak cucu Fir'aun
Aku sering bertanya dalam hati
Tak adakah orang yang berhati Asyiah
Yang rela mengambil jabang merah dari aliran Nil yang deras
Dari kejamnya gelombang dan bebatuan
Lalu menyusuinya dengan kasih sayang dan ikhlas
Kembalikan cantik Mesirku yang dulu
Yang dimana kuberharap tuk temui Maria dan Aisha disana
Duhai, Kinanah...
Aku tahu kau malu padaku atas perlakuan anak cucumu
Kau malu karena kau telah menyandang gelar Ibu peradaban Dunia
Tapi, sudahlah
Ini adalah kelemahan kami
Ya, kelemahan negara kami
Yang dulu kami banggakan dengan Majapahit
Yang kami banggakan dengan gema ripah loh jinawi
Tapi sekarang tak berdaya lindungi anak-anaknya di Negeri Musa
Tak berdaya perhatikan kami disini
Tak berdaya tuk sekedar menoleh menatap kami dinistakan disini
Kau tahu sebabnya kenapa ???
Karena mereka terlalu sibuk perhatikan urusan mereka sendiri
Mereka hanya bisa mencela tatkala kami salah
Dan berpaling tatkala kami ada dan bergerak bersama
Duhai, Azhariy..Andunisiy...
Sabar dan ikhlas...
Jangan sombong dengan Azharmu
Allah sedang mencobamu, mengujimu
Sabar dan ikhlas
Sabar dan ikhlas...
Nilku mengering karena Mesirku yang telah berubah
Kini, tak dapat kutemui eksotisme pelosok Heliopolis
Hangatnya hari di gurun Tagammu Awwal
dan Indahnya tatanan kota di Rabea Adawea
Yang ada sekarang hanya ketakutan yang merongrong dari Bawwabat dan Ashir.
Yang kutakutkan kini terjadi
Fenomena tragis itu kini benar-benar terjadi
Tak ada rasa aman
Tak bisa kubeli rasa aman
Cairo, Komputer baruku
24 Feb 2008
Ruang Film tentang AAC
Tayang : 28 Februari 2008
Genre : Drama Religius Roman/Percintaan
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Salman Aristo & Ginatri S. Noer dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy
Produser : Manooj Punjabi
Rumah Produksi : MD Pictures
Durasi : 95 Menit
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)
Portal : http://ayatayatcintathemovie.com/
Pemain :
Fedi Nuril sebagai Fachri
Rianti Cartwright sebagai Aisha
Zaskia Adya Mecca sebagai Noura
Melanie Putria sebagai Nurul
Carrisa Putri sebagai Maria
Oka Antara, Surya Saputra, Dennis Adiswara
Akhir dari sebuah penantian
Setelah menunggu tanpa waktu (ingat judul lagu siapa hayoo...), akhirnya kepastian rilis film yang dinanti oleh banyak kalangan ini muncul. Sebuah pencapaian yang diraih dengan kerja keras dan proses yang berliku dari Hanung, Manooj, Salman & Ginatri, serta para pemain dan kru dari MD Pictures. Sekaligus akhir penantian bagi sekian banyak pembaca novel yang kabarnya masuk kategori terlaris di seantero negeri ini maupun para penikmat film lainnya. Gaung yang memiliki sisi positif bagi promo film, namun bisa saja berdampak buruk jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan banyak pihak.
Hingga suatu hari, undangan gala premiere film tersebut tiba-tiba saja terpampang dengan manis di meja saya, 18 Februari 2008, adalah tanggal yang tertera didalamnya. Dengan kemasan yang cukup eksklusif mengalahkan undangan pernikahan adik saya yang baru lalu, seolah mengisyaratkan keseriusan sang pengundang dan memberi kilasan ke glamouran dari film yang menurut produsernya membuat seluruh hidupnya selaksa dipertaruhkan. Wow....
Film pembangun jiwa
Dan... Film dibuka dengan adegan Fahri yang tengah kebingungan, karena file-file komputernya hilang, sehingga harus meminta bantuan tetangganya, Maria, dengan menampilkan dialog bahasa arab (yang kemudian juga mengisi sebagian film) beserta teks terjemahan.
Duarr.... Sebuah awalan yang sangat tidak terduga dan mengejutkan, pilihan yang cukup cerdas, namun khas. Dengan bahasa gambar Hanung merangkai sebuah kekikukan saat seorang perempuan bukan muhrim memasuki flat bertuliskan Baiti Jannati tempat Fahri dan kawan-kawan tinggal, mulai dari membetulkan posisi duduk hingga saat Syaiful telat memberitahu kawannya (Dennis Adhiswara) untuk tidak keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk dan celana pendek. Kejadian yang merupakan simbolisasi yang baik dari akhlak Fahri dan kawan-kawan saat Maria yang cantik dengan ringan tangan membantu Fahri mengetik ulang proposal tesisnya.
Lalu, ceritapun bergulir, ke saat Fahri hendak pergi talaqqi ke tempat ustadz Usman, dengan runtun tergambar bagaimana Maria kemudian meminta tolong untuk membelikan disket dan menghadiahkan ashir mangga kepada Fahri, langkahnya sempat terhenti sebentar oleh adegan Noura yang sedang disiksa oleh Bahadur didepan orang banyak tanpa ada yang berani menghalangi hingga akhirnya ia sampai di tempat ustadz Usman. Perjalanan pulang dari talaqqi membawa Fahri dalam perkenalan secara tidak sengaja dengan Aisha, yaitu saat ia hendak menghalangi seorang Mesir yang membentak Aisha karena memberi tempat pada orang Amerika, meski untuk itu ia mendapat pukulan.
Sampai titik ini dapat terjelaskan bagaimana Salman dan Ginatri, pasangan yang menulis skenario film ini mencoba untuk membuat sebuah plot cerita yang padat, merangkum sekian ratus lembar halaman novel kedalam skenario yang memiliki berbagai keterbatasan tanpa mengurangi inti cerita maupun sisi menarik lainnya.
Sentuhan seorang Hanung (Sutradara peraih Citra 2004 dan 2007) tetap terlihat lewat bahasa gambar yang sangat dikuasainya serta menampilkan berbagai detail yang “tertulis” menjadi terucap atau hanya tervisualisasikan sesaat. Namun sangat disayangkan ketika kita harus membayangkan Mesir sebagai latar film, maka simbolisasinya tidak dapat terlihat dengan jelas, kemegahan Mesir sebagai salah satu pusat kebudayaan tertua tidak terbangun. Setting Al Azhar juga gagal, mungkin karena figuran yang menjadi siswa-siswinya kelihatan terlalu Indonesia. Sementara sungai Nilnya sendiri tidak terlihat anggun dengan angle kamera yang hanya melulu mengambil jembatan dan air dibawahnya. Entah apa yang terjadi sehingga menyebabkan film ini menjadi “miskin” dalam pengadeganan di luar ruangan.
Hal berbeda ditunjukkan dalam pemilihan karakter, semua karakter utama Fahri, Maria, Aisha, Nurul dan Noura yang dominan memang tampak tepat dimainkan oleh aktor dan aktrisnya. Nilai plus diperlihatkan oleh Carrisa Putri, sosok Maria, seorang gadis yang memendam cinta nampak hidup dalam dirinya. Namun untuk karakter pembantu terasa kurang mewakili, semuanya jadi terasa terlalu Indonesia dan tidak riil, beda sekali dengan pemilihan Carissa untuk Maria dan Rianti untuk Aisha dengan wajah non-pribuminya.
Sosok Fedi Nuril yang tidak kekar, ganteng dan bertampang alim memang terlihat cocok menjadi Fahri. Terlebih dengan peniadaan karakter yang ringkih dan sakit-sakitan berganti dengan sikap yang sedikit gentle, tetap butuh curhat dengan teman dan bisa meledak seperti ditunjukkan saat ia marah-marah dipenjara, membuat ia terlihat sedikit manusiawi seperti yang diinginkan sang sutradara. Dan Fedi Nuril mampu memainkannya dengan meyakinkan.
Catatan juga layak dialamatkan pada beberapa adegan yang akan lebih baik jika dibawakan dengan dialog arab dengan teks terjemahan, seperti saat polisi menangkap Fahri atau saat ritual persidangan dimulai. Pemilihan adegan kecemburuan Aisha dalam film yang sedikit berlama-lama juga layak untuk dikritik, mengingat konflik yang langsung selesai dengan kata-kata Fahri kepada Aisha dan Maria yang mendadak berubah sikap.
Namun, film memang berbeda dengan novel, dengan keterbatasan durasi dan perbedaan mendasar dari bentuk tulisan ke bentuk audio visual, maka film ini cukup baik dan kreatif dalam menterjemahkan bebas isi novel Habiburrahman El Shirazy. Pemilihan angle bercerita dan eksplorasi yang dilakukan dalam beberapa dialog dan adegan mampu memberi sensasi tersendiri.
Adegan pemukulan terhadap Fahri diatas KRL tidak ada dalam novel, tapi pemunculannya justru mampu menghidupkan film dan memberi gambaran yang lengkap. Demikian pula dialog seorang tahanan dengan Fahri yang mengutip kisah nabi Yusuf ataupun simbolisasi lukisan dan salib yang menjelaskan latar belakang Maria yang dengan cerdas mampu menggantikan catatan dalam novel tanpa mengurangi makna.
Demikianlah, semoga saja semua catatan ini tidak mengurangi nilai dakwah yang memang menjadi tema dari film dan keasyikan anda saat menonton pada 28 Februari nanti. (Musashi)
diambil dari ruang film.
21 Feb 2008
Horeeee... !!!
Blog, pakabar ?
(Blognye jawab, "Alhamdulillah...".)
Tumben si Blog jawab. Hehehehe....
Hari ini, blog. Tanggal 22 Februari 2008 berhasil diresmikan secara mufakat ato nggak nama marhalah kedatangan IKPM 2007-2008. Setelah melewati seleksi dari bermacam-macam usulan hingga perdebatan yang lumayan alot. Diresmikanlah nama marhalah kami yaitu, NOZHA.
Lucu yah ? Arti kata itu sendiri yaitu bertamasya yang berma'na bertamasya dari tempat yang kurang baik ke tempat yang baik. Dan diartikan dari singkatan yaitu, Nadwatul Ummah biz Zakaati wal Hidayah. Wuiiiih....!
Semoga dengan nama yang sekaligus doa ini kami bisa benar-benar membanggakan bangsa Indonesia kelak. Amiien...!
Sukses lah Nozha !
Mentook neh !
Blog, gimana neh ?
Proyek ceritaku yang GHOMA jadi mendeg sampe disini sih ? Aku bener-bener sudah mentok sekarang. Aku malu sama tamu-tamuku, blog. Masa ceritanya ko cuman sampe disitu ?
Sebenarnya aku ingin nulis cerita tentang kehidupanku sekarang, blog. Tapi kata-kata nya ga mau keluar ke keyboard. Aduh, gimana ya blog ?
Pagi ini aku bangun agak kesiangan lagi, blog. Bangun-bangun udah disuruh balapan sama cahaya. Untung aku bisa duluan.
Tau ga, blog ?
Aku kedinginan mati-matian. Soalnya selimut yang kupake secara ga kuketahui malah bergeser ke pelukan temenku. Gile, blog. Kakiku semuanya kaku. Bangun aja langsung bersin... Astaghfirullah...
Balik-balik dari sholah habis sholat, eh... si Topik udah online. Gile ni anak, Onlen teruuuuus !!!
Hari ini kayaknya lumayan bakalan padat, soalnya aku bakalan banyak rapat (ceileeeee...). Dan yang rapat yang urgent ada di bawwabah tiga. Rumahnya si Delta YN.
Naik bus apa yah ntar ?
Udah dulu yah, blog. Ntar malem aku rangkum deh cerita hari ini. Tapi, klo aku masih inget...:D
Byee...blogggg...!
19 Feb 2008
Rhapsody (Rez Sang Terhibur) part 1
"Mentari udah nongol tuh !"
"Waduh ni orang, iseng amat sih ? Orang lagi enakan bobo malah dibangunin sih." Gerutuku dalam hati. Tapi ga lama ko, setelah itu aku langsung tersentak.
6.34 Pagi !!! Wah, aku kena penyakit qudama nieh. Mentang-mentang musim dingin maunya subuh dibawah selimut. Cegatan, loncat sana-loncat sini. Akhirnya aku sampe dikamar mandi.
Sedikit ritual penyambutan hari, wudhu, dan sholat sekhusyu'-khusyu'nya. Biar tambah khusyu', aku tutup semua saluran cahaya kamar. Kamuflase terhadap diri sendiri. Bukan terhadap Tuhan.
'Rez, jadi ga lo mau beli kompi ? Tadi Ustadz Irfan nanyain lo tuh..." seloroh Egi.
"Lo sih tadi dibangunin malah bangkong !"
"Gile nih anak ! " Hatiku protes. Soalnya belom sempet wirid terlantun. Dia udah duluan ngelantunin protes.
"Iya, jadi. Lo ngomong apa sama dia ?"
"Gua bilang aja lo masih bobo, ngiler lagi..." katanya sambil nyengir. Dan sengirannya ini, aku benci banget. Ada unsur kelicikan, khianat, dan semua yang ga beres deh.
"Ya udah, makasih... Eh, lo udah masak ?" tanyaku.
"Masak ? Ampyun deh, Rez. Sekarang tu giliran eloooo !" tuduhnya padaku.
Walaupun awalnya ga ngaku, akhirnya aku nyerah juga. Emang, klo udah hari Ahad udah giliran aku masak.
Yah, tinggal bertiga di sebuah flat tingkat shutuh di kawasan elit kota Cairo emang menyenangkan. Apalagi temen serumah aku orangnya pada gokil abis semua lah.
Pertama, ada Egi yang bernama lengkap Bondan Suprayogi. Asal Tasikmalaya, tapi sok gaul pake gua elu. Ni anak emang kocak dan enak klo diajak bercanda. Dia seangkatan sama aku. Dan umurnya masih 19 taon. Ntar tanggal 13 Maret dia ultah. Dan aku udah nyiapin hadiah dahsyat buat dia.
Kedua, ada Kiki. Ni anak jarang ngomong. Maklum, dia anak baru. Masih muda lagi, 3 Agustus 1990 dia lahir. Anak orang kaya. Bapaknya punya pabrik, ga tau sih pabrik ape. Dia anak baru yang rajin. Tapi, ya gitulah... Agak pasif.. Eh, iya. Nama lengkapnya Subki Al-Farobiy.
Ketiga, aku sendiri nih. Malu sih buat introducing. Tapi gapapa deh. Aku Farez Riyadhilla. Anak muda yang supel..Ceileeeee... Ya gimana lagi, emang aku kaya gitu. Aku anak dari seorang Papa tanpa Ibu. Ibuku udah ga ada. Uhuks...
Udah deh, ntar ga jadi cerita.
Rencananya hari ini aku mau survey harga kompi di Sharak mall. Deket Hayy Tamin. Yah, sekalian jalan-jalan. Aku sebenarnya udah janjian sama Ustadz Irfan. Beliau yang akan bantu aku buat nyari barang yang sepp dan harga yang pas.
Yup, tinggal ku telpon Ustadz Irfannya. Dan kami sepakat ketemu di Ashir. Bawabat Tani.
"Gi, Ki ! Pemanas aernya udah beres kan ?"
"Iya, kak. Tapi cara makenya ga kaya biasa." Jawab si Kiki tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor.
"Pasti tu anak chat lagi ama gebetannya..., hmmm...baguslah biar dia belajar interaksi setidaknya.."
Dikamar mandi, langsung aku isi bak dengan air hangat. Yah, sekalian buat berendem. Enaaaak banget !
............................ sori eh, bagian ini disensor... :D
"Ustadz, kita nyari atm kemana ?" tanyaku bingung.
Gawat, bro !!! Atm disini ga bisa ngambil sekaligus banyak. Paling mentok 600 Pound.
"Aduh, saya juga ga tau tuh. Kita nyoba aja ke HSBC. Siapa tau bisa..." kata Ustadz Irfan.
Hmmmm.... solusi yang presentasi keberhasilannya 25%. Ditengah tiupan angin musim dingin yang kenceng+dingin kami berdua menyisiri trotoar jalan Awwal Abbas. Buat nyari ATM.
Wah, semoga aja kartuku ga ketelen seperti kartunya Egi tempo hari. Klo ini kejadian lagi, bisa berabe nih...
Gimane yah ???
Gua curhat neeeeh !!!
Blog, lama tak berjumpa denganmu ! Aku punya sesuatu yang bagus buat kamu blog.
Gini nih blog, ada kisah. Terdapatlah 4 batang lilin dirumah (lebih tepatnya gubuk) seorang anak kecil yang yatim piatu. Pertama-tama ke empat lilin tersebut terus menyala bersama hingga akhirnya lilin pertama mulai mengeluh dan dia berkata :
"Aku adalah kesetiaan, aku sudah lelah menanti dan terus menanti. Tak ada yang perhatikanku. Lebih baik aku memadamkan diriku saja"
Maka padamlah lilin pertama
Tak lama setelah itu, lilin kedua merasa gerah. Dan ia berkata :
"Aku adalah rasa sayang, aku sudah muak dengan sabar ini. Kesetiaan telah mendahuluiku dan aku harus menyusulnya. Aku akan padamkan diriku juga."
Maka lilin kedua pun padam.
Lilin ketiga gentar dan mulai berkata :
"Tega nian kalian, tinggalkan aku sendiri. Aku adalah cinta. Tanpa kalian aku takkan bisa hidup lagi."
Padam jugalah lilin ketiga.
......
Selang beberapa detik, anak kecil tersebut masuk kedalam ruangan tempat keempat lilin tersebut berada. Dan ia terkejut. Sekaligus heran, ketiga lilinnya sudah mati dan yang tersisa hanya lilin yang terakhir. Ia pun bertanya kepada lilin keempat.
"Wahai lilin yang indah, ketiga saudaramu telah padam. Mengapa kau masih bertahan ?"
Lilin menjawab,
"Aku tak bisa padam selama kau masih hidup, karena aku adalah harapan. Dan aku akan terus menemanimu hingga ajalmu."
Maka sambil tersenyum, anak kecil tadi mengangkat lilin itu dan menggunakannya untuk menyalakan kembali ketiga lilin yang telah padam.
GIni blog....
Aku masih punya harapan.
Andai aku bisa
Maka dari itu, aku ingin ngasih sesuatu buat kamu.
Gini nih...
Andai aku bisa
Akan aku biarkan hujan basahi gurun ini
Andai aku bisa
Akan aku gapai langit dan akan aku selami pekatnya malam
Andai aku bisa
Akan kuberi kalian satu persatu apa yang kalian inginkan
Andai aku bisa
Aku berikan kesempatan bagi para penduka untuk bersuka cita
Andai aku bisa
Akan aku berikan semua rizki yang dititipkan padaku
Andai aku bisa
Akan kubisiki mentari agar tak menyelam dan hibur kalian dengan matahari dan bulan
Andai aku bisa
Akan kuberikan kebahagiaan bagi kalian yang ditimpa kesusahan
Andai aku bisa
Akan kusediakan wajan besar bagi para perindu untuk lampiaskan rindunya
Andai aku bisa
Akan aku bungkam tangis dan penderitaan
Andai aku bisa
Akan aku ukir senyum diwajah kalian yang manis
Andai aku bisa
Akan aku sediakan bantalan empuk bagi kalian yang kelelahan
Andai aku bisa
dan andai aku bisa lainnya
Blog, aku berbahagia malam ini. Dan aku ingin membaginya bersama kamu. Maka berbahagialah kamu.
17 Feb 2008
Kenalan dunk ! (Salam kenal :D)
Friendster, yang asli penamaannya berasal dari nama Napster, adalah sebuah situs web jaringan sosial di mana seorang pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di Friendster. Dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.
Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog.
Disitus ini akan loe-loe temuin banyak temen dan soulmate. Ada yang sekedar cuman nampangin foto ato ada juga yang niatnya buat nyari temen nge-date (hehehehe...). Disini telah terdaftar orang dari berbagai belahan dunia. Bermacam-macam profil, dari yang jelek sampe yang cuaakep. Dari yang religis sampe yang free banget gitu loh ! Pokoknya asyik. Disini mereka bebas untuk saling mempsoting testamen ato komentar. Dari yang saling ejek, kenalan, sampe yang saling maki. Aku sendiri juga punya satu rumah diperumahan ini. So, disini cuman buat nyari temen.
Tapi inget, sekali lagi hati-hati sama yang namanya dunia maya. Disini kita sering terjebak. Maka dari itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya.
16 Feb 2008
Surat buat Papah...
Sengaja surat ini Rez tulis disini. Biar setidaknya Papah tau klo sebenarnya Rez masih sayang Papah dan Rez masih ingin pulang.
Sejak malam itu, Pah. Rez jadi ngerti bahwasanya Papah juga sayang banget sama Rez. Papah berusaha buat jadi figur sentral buat Rez. Papah ingin menggantikan posisi Mamah yang Rez rindukan. Dan Rez belum sadar akan itu semua. Hanya saja ego Papah dan Rez saat itu masih melambung tinggi diatas.
Papah kan udah tau klo Rez sekarang udah gede. Setidaknya Rez pengen belajar buat dewasa. Tapi, Papah ga mau ngerti. Rez sadar, Pah. Mana jalan Rez yang baik dan mana yang buruk. Rez udah ga mau lagi nakal dihadapan Papah. Rez mau memperbaiki raport Rez yang buruk dihadapan Papah. Rez juga sadar kalo Rez ga mau lagi terjerumus ke jurang buat dua kali. Tapi Papah harus ngerti itu semua butuh proses.
Rez juga ga mau memahami upaya pengertian Papah sama Rez. Rez terlalu manja dan membabi buta permintaan sama Papah. Hingga akhirnya malam itu Rez memutuskan ninggalin Papah. Ninggalin Dede dan Egi. Ninggalin Mbok Tien.
Sebenarnya Rez pengen pulang Pah. Tapi, Rez blom siap. Rez pengen coba survive dulu sendiri. Rez pengen pulang dengan membawa senyum buat Papah. Dan Papah akan bangga sama Rez.
Rez minta doa restu yah, Pah...
Wassalam
Aku mo berhenti ngerokok !!!
Waduh blog, klo aku rinci rentetannya bakalan habis babak belur tuh server blogger. Dari rokok lintingan tradisional sampe kelas luar negeri (hehehe..Cleopatra aja!) udah aku coba semua. Tapi masalahnya gini nih blog...
Klo di Indo kan aku bisa berhenti soalnye selain mudah, disana ga dingin kayak disini blog. Lagipula, klo aku lagi sakau rokok di Indo aku bisa beli makanan ato objek lain. Lha disini, udah dingin nyari makanan susah lagi. Solusinya susah bloggggg !
Tapi, doain ya blog. Aku mau nyoba dari sekarang. Secara perlahan. Aku mau ngucapin talak tiga buat R. A Nikotina. Setelah kotak terakhir ini aku mau berhenti selamanya !
Aku mau gemuk lagi !!!!
Jomblo euy !
Pasti langsung ketawa waktu baca judul ini. Emang, kayaknya fenomena remaja yang "konon"blom punya pasangan disebut jomblo. Klo aku mah, ga bangga dan juga ga nerveous dibilangin Jomblo. Tapi harusnya bahagia bisa menikmati saat yang indah sendiri dan belajar untuk setia pada diri sendiri. Toh akhirnya tulang rusukku akan kembali lagi padaku suatu nanti. Amien...Hehehehe...
Jomblo menurut aku bukanlah suatu aib ato kenistaan, melainkan suatu status yang jelas menghargai waktu untuk dinikmati. Dan perlu diketahui klo sebenarnya para Joker's ato Jomblo Kerens itu bukanlah nggak laku ato ga berani ngungkapin isi hati, melainkan mereka lebih cenderung belajar untuk bisa serius dan setia pada pasangannya nanti. Bukankah orang-orang hebat masa lalu bisa mencatat nama mereka diatas lembar sejarah dengan ke-JOMBLO-an ?
Hebat kan ?
Maka dari itu, bagi sodara-sodaraku Jombloer. Jangan pernah keki ato takut ga bakalan dapet. Inget, klo jodoh itu sebenarnya udah diatur Tuhan . Ga ada yang patut ditakuti. Dan bagi yang udah dapet pasangan. Jangan jadikan pasangan kamu itu sebagai pengikat karena sesungguhnya kasih sayang kalian berdua bukanlah untuk mengekang satu sama lain melainkan untuk kalian jadikan sarana untuk bisa mengembangkan diri.
Jadi inget suggest orang dulu yang berbunyi : Jangan paksakan orang yang kamu sayang menjadi sosok yang kamu inginkan, karena nantinya yang kau temui hanyalah bayangan cermin dirimu sendiri. Tapi biarkan dia jadi dirinya sendiri dan kalian akan saling melengkapi.
So, be happy to be alone. Jangan sedih, kita ga sendiri. Ada dua malaikat yang jadi temen setia kita lho... Hehehehehe...
Ada yang bernama rindu
yang mengekangku hingga kesendi perasaku
Ada yang bernama rindu
yang mengajakku menikmati indahnya pertemua
Ada yang bernama rindu
yang membawaku ke alam asing tanpa seorang pun yang kutahu
Ada yang bernama rindu
yang mencampakkanku ke dalam jurang kesedihan
Ada yang bernama rindu
yang menyeretku mengikuti hawa nafsuku
Ada yang bernama rindu
yang puaskan dahagaku tentang cinta
Ada yang bernama rindu
yang membuatku terlena saat memencet tuts keyboard
Ada yang bernama rindu
yang membuatku betah dihadapan CPU
Ada yang bernama rindu
yang membuat rasa sayang merupakan bagian hidupku
Ya, disana yang kurindu
yang membuatku mengerti akan eksistensiku
Hitam
Hitam yang datang padaku dengan selimut panjang, dengan imingan kehangatan.
Kukatakan padamu, aku termakan hitam...
Kekelaman campuran adukan masa lalu dan masa depan yang masih awam dan kasat bagiku.
Kukatakan padamu, aku terbujuk hitam...
Kelam dan penuh keraguan, kukuhkan bahwa kelemahan merupakan identitasku. Dan sesuatu yang sangat dalam.
Kukatakan padamu, aku tergoda hitam...
Harum tapi menyesakkan, indah tapi membutakan. Selalu reguh dan erat kian mencengkeramku dalam genggaman bara hawanya.
Aku bersama hitam, kini aku turut menjadi hitam. Yang ikut ramaikan simponi warna. Menjadi dasar penentuan pelangi, dan lukiskan kegelapan.
Aku benar, benar hitam sekarang.
Fana...2 DeFanac 30, '07 4:51 AM
Fana...2 Dec 30, '07 4:51 AM
Aku terduduk letih menatap langit. Kali ini tak kusaksikan bintang yang tersenyum padaku. Hanya saja hawa dingin yang memelukku erat dan merangsangku menuju peraduan. Tapi aku acuh... Berkeras membawa diri yang lemah bercumbu dengan dingin yang kelam. Temperatur badanku menggeliat, meronta akan dinginnya malam ini.
Kapan bisa kusaksikan keajaiban itu ? Kapan bisa kusaksikan hati berkata dalam kebisuannya.
Sejenak dan terus disini bersama jenak. Hingga satu frame menjebakku.
"Hai, kau yang disana ! Aku mencintaimu sebagaimana kau mencintai kekasihmu." "Sungguh, aku mencintaimu dengan nafsumu. Yang membawamu menembus bendungan iman. Hingga kau tertatih malam ini. Aku mencintaimu"
"Hai, kau penyamun ! Aku mencintaimu dengan sangat.." "Cinta yang meluap saat kau ajari aku berwaspada dari tipu daya kegelapan dan rasa lapar. Sungguh, aku mencintaimu..."
"Hai, kau yang bersujud ! Aku sungguh mencintaimu..." "Kucintai kau karena sujudmu pada Yang Kucintai, hingga kau selipkan kantukmu pada kantung pagi" "Aku sungguh terlalu mencintaimu"
"Hai, kau pencinta. Aku mencintaimu !!!" "Karena kau menempatkan cinta pada tempat yang aku tak tahu kebenarannya, kau dengungkan cinta pada manusia tapi denting asmara kau bisukan. Aku mencintaimu..."
"Hai, malam. Aku mencintaimu..." "Siapapun itu, aku mencintaimu. Kau selimuti aku saat aku butuh ketenanganmu. Malam, aku sungguh mencintaimu".
"Hai, pagi yang kan datang. Aku mencintaimu..." "Kau sadarkan aku akan kuasanya Sang Penciptamu, kuasa yang tak bisa kuakali. Tak rasional tuk kubantah"
"Duhai, Sang Penumbuh Cinta.." "Hanya Kau lah yang titipkan pada ku cinta dan Kau lah yang berhak atasnya. Aku mencintai-Mu" "Aku telah mengais simpati pada manusia-Mu, mengemis cinta pada makhluk-Mu, mengharap rizki bukan dari haq-Mu. Aku mencintai-Mu. Karena cinta-Mu."
Aku tersentak dari frame itu. Dan terhengal lelah. Seakan berpacu dengan pegasus mengejar Yang diutus bersama Jibril. Yang diutus Cintaku, menebarkan cinta pada dunia.
Aku turun dari balkon, menuju peraduan dan mengadu pada-Nya dalam sujudku. Rabea el-Adawea, saat dingin kakukkan jariku.
Eksotisme Dingin... (A trip 2 Abbas Aqqad)
Sore itu setelah jarum jam menutupi angka satu kami mulai bersiap berangkat. Bermodal jaket FUBU dan topi. Aku mencangklongkan tasku ke pundak. Aku siap walau diluar cuaca dingin menyeringai.
Kubuka pintu, Buzzz....!!! Angin berhembus kencang membawa rasa dingin dan serpihan debu sahara. Tampak dijalanan mobil-mobil kotor penuh debu. Aku bersyukur bahwa aku adalah orang Indonesia yang tatkala mobilnya kotor maka akan segera dibersihkan. Dingin begitu mengiris otot dan daging yang tersisa dibalik kulitku. Hembusan angin turut menambah kesan bahwa sekarang adalah puncak musim dingin. Dimana orang-orang baru akan keluar dari peraduan saat mentari menanjak ke puncak cakrawala. Dan dimana para bujangan di rumahku selalu berlindung dibalik selimut tatkala darah mimisan mulai mengalir perlahan dihidung mereka.
Setiba di Mahattah Coca-cola, tak lama kemudian tiba lah bus 65 kuning. Tak menunggu waktu lama, kami langsung naik dan bus pun kembali meraung mengeluarkan asap kelamnya. Kini tak ada keceriaan lagi dijalanan, yang ada hanya orang-orang yang tampak tergesa untuk segera berlindung dari dinginnya cuaca.
Seliweran bus dan mobil-mobil temani aku dalam lamunanku di bus itu. Aku teringat saat aku masih dirumah dulu. Dimana aku selalu dilayani bak Putra Raja. Sangat kontras memang, aku disini bahkan dituntut untuk masak. Soalnya kata teman-teman, masakan ku lah yang paling enak dan paling bercita rasa. Ya iya lah... Kan Aku Jejaka Pencinta Rasa alias Pencinta Kuliner...
Hampir saja outlet Caltex terlewatkan. Kalau tidak, aku bakalan sampe ke Hayy Ashir. Wah, bisa repot... Turun dari bus yang menarik biaya 50 piaster itu aku langsung dihadapkan pada musykilah baru. Yaitu menyeberang jalan. Sudah dimaklumi, karena kurang tertibnya lalu lintas Cairo mengakibatkan para pengendara mobil seenaknya memacu kereta besi mereka. Akhirnya, sang penyeberang jalan serasa berhadapan dengan maut tatkala menyeberang jalan.
Piiiiiiiiuuuuuuuuuuhhhh...!!! Hampir saja topi yang kupakai terbang. Wah, dingiiiin...
Sebelum tiba di rumah Ahya, aku mampir di Makhbaz buat beli roti Peno. Yah, cukuplah dengan 200 piaster dapat 12 potong roti. Paling tidak, bisa mengganjal perut dan digunakan sebagai upeti buat tuan rumah.
Eh, sesampainya disana. Ahya yang dicari ga ada. Malahan kumpul di KMKM di Saqr Qurays. Wah..
Sudahlah, toh aku udah tau rumahnya dan jalan menuju kesana. Lain kali aku akan ajak sobat kulinerku berkunjung kesana. Naik bus jurusan Hayy Ashir bisa, ke Hayy Sabi bisa, ke Hayy Tsamin bisa. Jalan kaki pun bisa.
Dan ingat, cuaca dingin begini takkan menaklukanku.
Rabea el-Adawea, sehabis masak daging sambel.
Kenyang deh malem ini...
Dehidrasi Stadium Akut
Boke berat nih sekarang.... Pas ada book fair lagi, padahal buku-buku disana, Masya Allah... Bikin ngiler... Tapi, Wallahu a'lam... Mungkin Dia punya rencana lain sama aku.
Beasiswa ortu mulai menipis, minhah blom dapet, jawazat belom ngurus, orientasi.. Wah bosen ah..!!! Pengen cabut, ato pake muka orang laen. Sesekali pengen lari dari kenyataan. Halaaah !!!
Mo kemana-mana ga bisa, si Pound ato Geneh dah mulai jual mahal sama Rupiah. Palagi semua harga pada naek. Jadi pengen ngoplos minyak goreng, tapi sama apa ya ????
Keuangan kian menipis, senyuman otomatis bengkok kebawah drastis. Ga ada lagi yang bisa dianggap lelucon. Semuanya seakan serius dan mengerucut ke-AKU. Semua berasal dari aku dan berakhir ke-AKU.
Mo makan ??? Mikir. Mo ngemil ??? Mikir. Mo jalan ??? Mikir. Beli pulsa ??? Hmmm... buat dia gapapa deh... (Jangan buruksangka dulu yeh... buat ORtu maksudnya)
Wah... Dehidrasi ini harus segera diatasi. Klo ga, jiwa koruptor turunan dari bangsa ini akan kambuh. Bisa berabe... Ntar klo aku mo koit malah di Demo (na'udzubillah..).
Mendingan yang wajar aja lah...
Kanker...kanker... Kantongku Kering kerontang, penuh dahaga...
Ada yang bisa bantu ngisi ??? Paling nggak setidaknya buat aku tersenyum...
Rabea el-Adaweya
Refleksi Keuangan
Laporan Mantri KeUANGAN
Rain Song
Andai aku bisa tertawa... seharusnya aku berbahagia
Dan jika karma itu ada...kuberpegang atas hatiku
Karena kutahu bahwa aku tak akan bisa...mengabaikan takdirku
Tak perlu aku terus bersedih
Seperti dulu melemahkan niatku
Kusudahi saja tangisku
Kutetapkan hatiku berjuang bersama lagi
Aku sesungguhnya tahu bahwa... cinta itu adalah anugerah
Sama seperti adanya... hidup kita hidup ini
Aku telah mengerti bahwasanya gagal itu bukanlah kekalahan
Selama aku memahami apa... yang menguji hatiku
Tak perlu lagi aku bersedih
Seperti dulu melemahkan niatku
Semoga bertemu kembali apa yang dulu kusayangi
Kutetapkan hati berjuang bersama lagi
(Tak perlu engkau terus bersedih
Seperti dulu melemahkan niatmu
Semoga bertemu kembali
Mengingat hari berjuang bersama lagi)
Tak usah lagi bersedih...
Tak perlu terus bersedih...
Tak usa h lagi bersedih...
Tak perlu terus bersedih...
City Star
Sebenarnya males sih nulis sekarang, soalnya koneksi internet lagi payah nih disini. Jadi agak, delay lah dikit. Ini cerita tentang ane dihari ini. Ane suntuk blog... Eh, taunya si Syifa ngajakin chat... Asyiiik donk!!! Chat kelamaan, sampe ane ngantuk lho blog... Puyeng, angin kenceng sih.. Telinga ane sampe dingin juga. Nusuk banget lho blog dinginnya...
Hehehe... Ane manggil ente blog bukan Goblok lo yah...
Habis chat, karena kehabisan oksigen dan pusing yang akut... Ane terkapar tak berdaya diatas kasur dan baru bangun jam 6 sore. Langsung shalat maghrib. Nongkrong bentar di depan akuarium, ngeliatin ikan makan.
Eh, taunya ngantuk lagi nih...
Ngumpet deh dibawah selimut..
Di mimpi aku denger lagu Sang Penghibur, eh taunya Mas Afif nelpon dan lagu itu dari ringtone hape ane, blog...
Ane diajak ke Abbas Aqqad lagi buat ngurus internet yang semakin payah. Males numpang mulu sama tetangga. Dikit-dikit ngambek sih dia...
Sampe disana, ketemu staffnya. Eh, katanya satu bulan lagi baru bisa. Wahhh.. Payah neh.. Mesti sabar dan masang muka manis lagi nih sama si Tamer...
Suntuk, diajakin sama Mas Afif ke City Star Mall.
Disono, wah... Ane jadi takjub sama anak turunan Cleopatra. Cakeep-cakep...
Eh, diajak kenalan sama si Salwa. Anak Darmalak. Cakep euiy... Tapi, ane takut zina mata, blog... Ane ga berani mandang dia lama-lama. Ema ng kebiasaan anak Mesir klo ketemu anak Asia yang keren kaya ane ini suka ngajak kenalan+foto bareng. (Ceileeeee....)
Muter-muter dari jam 7.23 sampe setengah sebelas malem. Ga ada yang istimewa sih selain cuci mata .... Wakakakaka....
Sama aja sih sama di Indo paling pengunjungnya aja yang "bagus-bagus".
Pulang kerumah, eh si Amien masak. Niatnya sih bagus, mo masak nasi dioplos ama jagung buat penghematan atas angkuhnya Pound atas Rupiah. Tapi sayang, jagung nya blom di rebus. Walhasil, kita makan nasi sama jagung yang masih keras. Jadi cape milihnya. Kenyangnya malah terlambat.Yah.. gitu deh.... Amien-amien...(geleng-geleng)
Nih,ane kasih oleh-oleh dikit.
Takluk
Dear, blog... Kali ini aku benar-benar termakan amarah... Aku sampai lupa apa yang dulu pernah kukatakan pada orang lain tentang sabar. Aku lupa segalanya, aku benar-benar murka kali ini.
Blog, kamu tahu kan bahwa manusia itu bisa lelah dan bosan ? Kau juga tahu bahwasanya kesabaran manusia itu terbatas. Dan itu kali ini benar-benar menimpaku. Aku takkan bisa lagi menahan amarahku, blog.
Tapi aku tahu, seandainya kutumpahkan amarahku ini niscaya akan timbul masalah baru bagiku. Dan aku tahu, blog. Bahwa seandainya aku bisa menahan amarahku ini aku akan mendapatkan sebuah kepuasan baru.
Tapi aku manusia biasa, blog. Aku hanya seorang pemuda yang belum mempunyai kestabilan emosional. Ingin rasanya aku menafikan sesuatu, tapi aku masih punya hati nurani, blog. Kini, biarlah aku yang menafikan wujudku. Biarlah aku yang pergi sementara dan kembali lagi dengan senyuman yang lebar, blog.
Aku mencoba mengerti sedikit tentang perasaan. Dan aku berusaha merealisasikan apa yang aku ucapkan, blog. Walau kutahu, itu mungkin takkan merubah segalanya. Termasuk apa yang sekarang aku tidak suka.
Biarlah, biarlah aku yang mengalah. Aku akan tiadakan wujudku. Aku akan ikuti bagai air yang mengalir di labyrin kehidupan walau kusendiri tak tahu apakah aku akan sampai di hilir atau bahkan kembali kemuara.
Blog, aku benar-benar marah besar. Dan aku tak mau termakan syetan.
Blog, aku gak mau kehilangan apa yang telah aku dapat dan aku juga takkan mau melupakan yang aku cari.
Blog, temani aku tidur malam ini. Sesungguhnya lelah tlah hilangkan semua akalku. Dan lumpuhkan semua sendi otakku. Taklukkan sadarku.
Blog, sabarkan aku...
Kemarahan Besar
Berbagi
Sebenarnya ini udah lama pengen ane tulis lho, blog. Cuman baru kali ini koneksi rada-rada waras dikit.
Blog, aku merasa seperti kehilangan sesuatu dalam hidup ane blog. Ada sesuatu yang hampa dan seakan pergi tanpa izin dariku. Seolah ada yang ingin lepas dari bayangan hidup ane blog. Padahal, ane cuman ingin berbagi dengannya blog. Berbagi semua, apa yang ane rasa ane juga ingin dia rasa. Tapi ane ga bisa membaginya, blog.
Ane rada frustasi akhir-akhir ini, makanya bawaannya sediiiih mulu. Tapi, it's okay.. The show must go on. Ane yakin bahwa dialah doa ane dulu. Dan seandainya terpisah sekarang, pasti dia akan kembali. Dan ga akan pernah pergi lagi walau selangkah didepan ane ada kali. Ane pengen dia ngerasa bahwa ane juga manusia, dia juga faham bahwa ane cuman anak orang yang kadang bisa lemah (lupa bahasa kerennya..)
Ane ingin tunjukkan bahwa kita ga boleh terlalu terlena dengan kehidupan yang ada, soalnya masih banyak kehidupan dan episode lain (ceillleeee....) dalam hidup ini. Ane ga mau terlalu larut dalam yang namanya asmara. Ane ngerasa bahwa kita manusia dan kita terkadang butuh sama yang namanya cinta. Tapi kita ga boleh larut dalam mabuknya. Kita harus cepat sadar dan menatap dewasa pada masa depan. Klo kita hanya berdiri dan diam disini. Kita akan tua dan mati tanpa merasakan Happy Ending yang bahagia.
Kita seharusnya menatap hidup sebagai realita yang indah, dan ga ada yang patut disadari dari hidup. Blog.... Ane harap ente sampaikan ini sama dia. Bahwa ane masih butuh dia, sewajarnya... Ya, sewajarnya...
Ane ngutip syairnya Once nih...
"Kau boleh acuhkan diriku...
Dan anggapku tak ada...
Tapi takkan merubah, perasaanku...
Kepadamu...
Kuyakin pasti suatu saat...
Semua kan terjadi...
Kau kan mencintaiku, dan takkan pernah...
Melepasku... "
Ni referen nya...
"Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Slalu bersedia bahagiakanmu
Apapun terjadi
Kujanjikan aku ada..."
"Kau boleh jauhi diriku
Namun kupercaya
Kau kan mencintaiku
dan tak akan pernah melepasku..."
Senyum donk... :D
Mesir Bersorak !
Setelah menggagalkan berulangkali usaha dari anak dari Pantai Gading untuk menyamakan posisi. Dan sampai membuat Didier Drogba frustasi. Menimbulkan trauma atas kegagalannya mengeksekusi pinalti pada final Piala Afrika yang lalu.
Kali ini Mesir berhak melenggang di final bersama Kamerun yang menumbangkan Ghana di semifinal dengan skor 1-0.
Mesir dengan skor telak 4-1 memang pantas menyandang gelar sebagai juara Afrika 5 kali berurutan. Tapi kapankah mereka mencicipi panasnya persaingan Piala Dunia ??? Wallahu a'lam...
Mabruuuuk Masry.... !!!
Cairo Adventure
Blog, izayyak ? Inta kwayyis kidah ? Musy kida wala eih ?
Hehehe...blog, lama tak bersua denganmu. RIndu nian hatiku kini denganmu blog. Padahal kau ingin kubawa kemana aja.
Blog, tau ga ? Aku kemarin muter2 Kairo + Alex. Cuaaape' banget blog ! Apalagi pas di Istana Raja Faruq di Montaza. Wuiiiiih....angin kuencengg..banget ! Klo yang ama pasangannya masing-masing sih, it's never mind. Tapi bagi yang alone kayak gini, dih musykilah kibiir....
Untungnya ya blog ya, alone-alone kayak gini masih ada temen yang lebih alone. Kite alone-alone asal klakon...hehehehe....
Pas Cairo Adventure kemarin ane ke Mesjid Amr bin Assh. Mesjid pertama dan tertua di Mesir dan konon lagi di Benua Afrika ini. Keren sih, blog. Udah gede, luas lagi. Sejauh mata memandang, cuman tiang berjejer rapi. Kate si Penjaga Mesjid itu, tiangnya sebelum pelebaran mencapai 365 patok. Dan setelah mengalami pelebaran mencapai 1200-1300 an. Gimane ga kaget ??? Tanya kenapa ???
Eh, habis tour itu kite istirahat di Hadiqoh Dauliyah. Sekaligus pemilihan Rois Marhalah. Hehehehe... Saling gaet pasangan masing-masing lagi. Kite yang Joker's mah, cuman bisa nyengir. Kite hanya bisa menyembunyikan diri dalam tawa ceria. Dan inget, kite Joker's (Jomblo Keren's) bukannya pengecut dalam mengungkapkan kata hati tapi kite berusaha menjadi seorang yang setia. Entah sama kejombloannya, ato sama pasangannya yang gi ga disana saat itu. Hehehehe (ehem... yang dipojok jangan senyum ah !)
NAh, pas hari Valentin 14 Feb. Pas berangkat tour rihlah ke Alexandria. Berangkat rencananya jam 7 pagi. Eh, emang jamnya elastis semua punya jam karet semua. Payah lah...
JAdinya berangkatnya jam 9 deh... En nyampe di Alex rada siangan dikit. Kite muter ke Benteng Quitbey, Moseum Pharaoh, Perpus Alex yang keren, Mesjid Al-Mursi sang Shufi, dan terakhir barusan ke Istana Raja Faruq di Montaza.
Dari awal acara ane ga ngerasa ada gangguan apa-apa. Tapi pas di Montaza, angin dateng kenceng banget. Wiuhhhhh.....(pake emoticon yang kodenya :-h)
MAsuk angin, orang pade ceria ane sendiri mojok buat berlindung dari angin yang datang dari segenap penjuru.
Walhasil, pulang ane langsung teler. Palagi kite nyampe jam 12 malem. Wuih...
Blog, ane mo istirahat dulu akhir-akhir ini. Ane mo konsen ke Muqorror dulu. Doain yah Blog dan temen2 yang baca blog ini.
Buat Syifa: Sukses yah PKL nya, aku terus ngedukung...!!! Semangat !
Udah blog ya, tangan aku pegel.