Pages

7 Mar 2009

angin, hilang, pulang, darah dan satu sudut mata.



angin
sedikit demi sedikit menggelayut memelukku
dari belakang, desah nafasnya berdesik
membisikku. Pulang.
aku mengangguk, membuka mata. Jalan berdesak-desakan.
orang-orang berjalan, satu sudut mata. Hilang.
mengalun menyayat, dengan selembar silet.
menciptakan nada berjalan mengalir bersama
Darah.
angin.
aku datang, Pulang bersamamu darah. Hilang, dengan satu sudut mata.

1 comment:

tyara said...

ih, kenapa gambarnya darah?
:(

kak, sekali2 coba kirimin puisi2nya ;)
bagus2...

saia gak bisa bikin puisi lagi..
:-s
kemampuan saia hilang..
cuma bisa bikin cerpen (tp lama bikin cerpen juga)

jangan yg serem2 ih puisinya..