angin
sedikit demi sedikit menggelayut memelukku
dari belakang, desah nafasnya berdesik
membisikku. Pulang.
aku mengangguk, membuka mata. Jalan berdesak-desakan.
orang-orang berjalan, satu sudut mata. Hilang.
mengalun menyayat, dengan selembar silet.
menciptakan nada berjalan mengalir bersama
Darah.
angin.
aku datang, Pulang bersamamu darah. Hilang, dengan satu sudut mata.
sedikit demi sedikit menggelayut memelukku
dari belakang, desah nafasnya berdesik
membisikku. Pulang.
aku mengangguk, membuka mata. Jalan berdesak-desakan.
orang-orang berjalan, satu sudut mata. Hilang.
mengalun menyayat, dengan selembar silet.
menciptakan nada berjalan mengalir bersama
Darah.
angin.
aku datang, Pulang bersamamu darah. Hilang, dengan satu sudut mata.
1 comment:
ih, kenapa gambarnya darah?
:(
kak, sekali2 coba kirimin puisi2nya ;)
bagus2...
saia gak bisa bikin puisi lagi..
:-s
kemampuan saia hilang..
cuma bisa bikin cerpen (tp lama bikin cerpen juga)
jangan yg serem2 ih puisinya..
Post a Comment