Telaga Rasa
adapun kau masih mengalir
bersama hening dan detik
yang masing-masing bercerita tentang
satu frame
antara aku dan diammu’
berbingkai pikuk dunia
kutatap bingkai itu
mendengarkan celoteh telaga rasa
tersangkut, ingin mengucap cinta
cukup, hanya untuk saat ini
aku memantul pada kaca berkata
diam, tak ada jentik duka
yang ada hanya gerimis cinta
bukan hujan
hingga kali ini
4 comments:
sudah selesai rupanya.. makasih irfan by younger bro..
tapi aku maunya yang versi cerpen..(*hehe..banyak maunya)
my younger bro maksudnya..
suka ama fotonya,
jaketnya kereeeeen xD
.
tapi, rada2 ga ngerti bait terakhir.
hmm.. nice poem ;)
kolab yah? :-?
@ ka Dimas.
Insya Allah, ka..
diusahain secepatnya ;)
.
@ de Tyara.
bait terakhir itu cuman pemecah konsentrasi pembaca. yg bikin pembaca bertanya-tanya.
.
btw, jaketnya punya ka Dimas loh.
-semangat ujiannya ;)
Post a Comment