Pages

14 Mar 2009

Telaga Rasa


adapun kau masih mengalir
bersama hening dan detik
yang masing-masing bercerita tentang
satu frame
antara aku dan diammu’
berbingkai pikuk dunia

kutatap bingkai itu
mendengarkan celoteh telaga rasa
tersangkut, ingin mengucap cinta
cukup, hanya untuk saat ini

aku memantul pada kaca berkata
diam, tak ada jentik duka
yang ada hanya gerimis cinta
bukan hujan
hingga kali ini


4 comments:

Dimas Rafky said...

sudah selesai rupanya.. makasih irfan by younger bro..

tapi aku maunya yang versi cerpen..(*hehe..banyak maunya)

Dimas Rafky said...

my younger bro maksudnya..

tyara said...

suka ama fotonya,
jaketnya kereeeeen xD
.
tapi, rada2 ga ngerti bait terakhir.
hmm.. nice poem ;)
kolab yah? :-?

Irfan Wahid said...

@ ka Dimas.
Insya Allah, ka..
diusahain secepatnya ;)
.
@ de Tyara.
bait terakhir itu cuman pemecah konsentrasi pembaca. yg bikin pembaca bertanya-tanya.
.
btw, jaketnya punya ka Dimas loh.
-semangat ujiannya ;)