Pages

22 Dec 2008

Kejutan Malam bersama Perut yang Lapar.

Aku beranjak dari kamarku, sejenak coba hirup udara yang semakin dingin dan beku.
Malam belum terlalu larut, tapi bulan sudah berdansa dengan iringan sendu lagu kegelapan. Awan-awan makin kabur, sembunyi untuk bercumbu dengan angin. Di sana, di utara.

Kurentangkan tangan melebar mencoba memeluk udara. Kuresapi setiap denyut hangat angin yang berlomba-lomba tiup tubuh ringkih ini.
Aku sadar, aku terlalu lelah malam ini. Setidaknya aku merasa seluruh persendianku berontak meminta istirahat yang selalu ku abaikan. Dengungan angin di telingaku perlahan diikuti rasa lapar yang sangat menyiksaku.
Aku berkata pada diriku,

"Aku mencintaimu, diriku. Sangat mencintaimu hingga aku sendiri sulit mengungkapkan rasa cintaku".
"Tapi aku mohon, segarlah kau malam ini. Dan biarkan aku selesaikan apa yang mesti kuselesaikan. Dan kau bisa istirahat tenang esok hari"

"Sabarlah sebentar, laparku. Aku tahu keinginanmu, tapi aku belum bisa memberikannya padamu. Tunggulah beberapa saat lagi"

Tak lama berselang, sosok tambun dengan kepala besar tanpa leher (nampak kasar memang) bernama Black Jemsuit Amparatus datang dengan senyuman lebar. Menjinjing plastik hitam berbau harum. Ikan goreng.

Di sisi tangannya yang lain, bungkusan plastik kuning tampak mengembang. Seakan menampung sesuatu yang panas dan berair. Yah, Soup.. Subhanallah.


****

Akhirnya bisa makan ikan sama soup. Hahaha...


*foto diambil dalam keadaan setengah disadari oleh penulis. :P

2 comments:

tyara said...

Bang Jems Yah?
wuaaah, pengeeeen,,,
mengacari aja lah.. pake pasang2 foto..
.
dingin2 begini,
kayaknya enak banget makan makanan berkuah dan anget2 nyem!
(bandung dr kemaren malem ujannya ga berenti :D)

Anonymous said...

wiiiiiiiiihhhhhhh.... jd pengeeeeeeennn... hehehe,,,,