Pages

5 May 2008

Remaja lagi..lagi... dan lagi...

Sebelum nulis postingan ini, terlintas di kepala saya. "Aduuuh, ujian-ujian ko masih bisa update postingan sih ? Segimana sih persiapan kamu, fan ?"

Hiks..hiks... saya ga bisa ngasih alasan. Saya juga heran, ko keinginan menulis lebih besar ya ? Apa mungkin ini akibat radiasi rasa stress tatkala ujian yah ? Apalagi sekarang dilanda dehidrasi dompet stadium akut. Hiks..hiks...
*malah jadi ajang curhat....hahay..!

Saat itu, pas buka FS. Saya sempet kepikiran buat nge-cek inbox message FS. Ternyata ada surat masuk yang berjudul dari... (sengaja saya sembunyikan, belum izin ke orangnya sih...). Ga terbayang sih sebelumnya. Isinya saya kira semacam ucapan atau info. Waahh... kali ini beda sekali. Ada tiga pertanyaan yang sangat mengejutkan. Dan posisi saya kali ini terjepit. Saya dituntut untuk bisa berfikir 'sedikit' bijaksana. Hehehe... setidaknya...
Isinya saya copy pastekan yah...:

asla..
irFan..

toLong bantu ** jwab pertanyaan ini..

apa salah jika seorang wanita ingin menjaga dirinya dengan berupaya sebisa mungkin untuk tidak bersentuhan dengan selain mahramnya ?
namun ketika suatu waktu ia tak sengaja melakukannya karena khilaf, lupa , atau tergoda oleh rayuan syetan..
dan ketika seseorang mengingatkannya ia menjadi teringat akan kesalahannya..

apakah termasuk dosa jika seorang perempuan dengan laki2 berjalan berdua dan tak ada yang mereka lakukan kecuali berjalan sambil mengobrol di tempat yang ramai sekalipun namun di tengah keramaian tersebut tidak ada satu orangpun yang mengenal mereka..

bagaimana dengan seseorang yang berkata bahwa ia ingin "menjaga dirinya" namun perilakunya belum sama dengan perkataannya karena ia tengah berupaya...?

tLg jwb pertanyaan **** yang tak tahu menahu ini....


Pyuuuh...!
Saya terjebak dalam dilema. Perlu dibutuhkan kesabaran yang sangat untuk bisa menjawab soal ini. Soalnya, ini juga seperti menohok wajah saya. Seolah-olah pertanyaan ini disindirkan untuk saya.
Bismillah saya coba jawab :

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

***, saudaraku...

sebelumnya Irfan mau minta maaf klo seandainya jawaban iRfan kurang memuaskan. Soalnya Irfan juga pernah merasakan seperti yang ** alami sekarang. Dan itu merupakan pelangi kisah masa muda IrFan. Tapi, Irfan akan coba jawab dengan kata lain bahwa jawaban IrFan ini tidak mesti muthlak untuk di benarkan hanya saja iRfan akan coba. Semoga saja kita bisa mengambil hikmah di dalamnya. Amien.

Klo boleh IrFan jawab satu persatu. Irfan akan coba memilah dulu.
Untuk soal yang pertama, wanita yang ingin menjaga dirinya itu memang sudah kewajibannya. Banyak ayat di Quran yang memerintahkan wanita untuk menjaga dirinya dari yang selain mahramnya. Bahkan kepada istri-istri nabi sekalipun. iRfan kagum atas usaha ** untuk hal ini.
Namun apabila tanpa sengaja kita lupa atau khilaf.yang jelas, apa bila kita terlupa dari batas-batas hukum islam baik itu masih dalam koridor kewajaran atau tidak. Kita wajib untuk segera bertaubat dan ber'azam untuk tidak mengulanginya lagi. Sesungguhnya Allah maha Pengasih dan Pengampun.

Soal yang kedua, masalah berjalan berdua di tempat yang ramai. iRFan lebih memilih mengatakan bahwa kita boleh berjalan berdua dengan orang yang bukan mahram, TAPI dengan membawa serta mahram kita. Walaupun itu tempat yang ramai. Karena itu lebih aman dan lebih condong kepada maslahat.

Dan untuk soal yang terakhir, terus terang... iRfan merasa ada sesuatu yang menohok wajah iRfan. iRfan merasa sedikit tersinggung...hehehe...
Tapi itulah manusia, apalagi anak muda. Kita tidak boleh berhenti berusaha. Usah dengarkan omongan orang, tetap usahakan agar niat kita lurus mengharap ridha Allah. Terus berusaha menjadi lebih baik.

Satu lagi...
Tapi jangan jadikan rambu-rambu agama ini sebagai alasan untuk tidak berkarya dan berkomunikasi dengan dunia. Jadikan ia sebagai pemantau mental kita. Walau iRfan ga bisa nafikan bahwa dorongan jiwa muda untuk kita saat ini lagi kuat-kuatnya. Apalagi dengan objek yang kita temui kesehariaanya seperti itu-itu saja.

Aduh.. kepanjangan ya? Wah...
**, ini semua bukan berarti IrFan lebih tahu dari *** atau lebih bijak. Kita sama-sama anak muda. Tapi atas dorongan persaudaraan dan teman. Apalagi tujuan untuk berbagi di media seperti ini. iRfan harap, ** jangan sungkan-sungkan menegur iRfan apabila *** lihat iRfan berbuat salah.
Mohon doa, Irfan akan menempuh ujian termin ke-2. Tanggal 8 Mei ini.
Oiya, untuk lebih jelasnya buka di http://nyebelin-latasyba.blogspot.com/2008/04/cowo-cewe-temenan-no-problem.html

Salam buat keluarga yah...


Beberapa hari setelah itu, saya berkesempatan menyapanya di media Yahoo Messenger. Di sana dia cerita banyak tentang masalahnya.(sambil nangis...*katanya sih) Salah satunya adalah omongan orang yang bilang bahwa apa yang dia inginkan sangat jauh dari apa yang dia aplikasikan dalam kesehariaannya. Dalam artian, orang menilai dia belum menjadi seperti apa yang dia inginkan. Susah juga ya... niat baek malah digituin... Kasihan...

Dari sini saya mengambil pelajaran bahwa dibutuhkan bahasa yang baik untuk menasehati orang. Apalagi kalo orang tersebut memiliki kejiwaan yang lemah. Jangan mudah-mudah mengkritik apalagi mendebat. (masalah debat... saya paling ga suka)

Kedua... ternyata bagi anak muda. Mereka masih merasa terkekang dengan syariat. Padahal syariat itu dibuat bukan untuk mengekang. Tapi merupakan anugrah dari Allah. Supaya kita menjadi mulia. Dan syariat ini hanya bisa diambil dari al-Quran dan Sunnah. Bukan dari akal. Kalau akal mah, cuman bisa nerima dan mengakses...

By the way, semoga saya terjauh dari riya. Amien



2 comments:

Mas Niam said...

nice writing...

betul...betul...betul...

Irfan Wahid said...

Thanks, bro...

Sama-sama...:D